Anjing Pelacak Dikerahkan di TKP Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Kaki

Polisi tengah melakukan olah TKP penemuan mayat tanpa kepala dan kaki di Dusun Ciranggon III,  Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya,  Karawang,  Jumat (8/12/2017).
Polisi tengah melakukan olah TKP penemuan mayat tanpa kepala dan kaki di Dusun Ciranggon III, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jumat (8/12/2017).

Berita terbaru – Polres Karawang kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengerahkan anjing pelacak di lokasi penemuan mayat tanpa kaki dan kepala, Selasa (12/12/2017).

Anjing jenis pointer dari Polda Jawa Barat ini menyisir lokasi penemuan mayat di Jalan Syech Quro, Dusun Ciranggon III, RT 11, RW 03, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang,  Jawa Barat, hingga jarak 20 meter.

Selain itu, polisi bersenjata lengkap juga menyisir rumah kosong di sekitar lokasi, untuk mencari tambahan bukti.

Kabag Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan bukti baru yang mengarah pada identitas korban.

“Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan, maksimal untuk mencari potongan tubuh korban,” ucapnya.

asiadominoqq054C

Kasatreskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengungkapkan, hingga kini belum menemukan potongan tubuh korban.

Sebelumnya, untuk mempercepat pengungkapan identitas korban, pihaknya menyebarkan sketsa ciri khusus pada tubuh korban dan pakaian yang dikenakan. Saat itu korban mengenakan sweater abu-abu bertuliskan “green”, kaos cokelat, dan bra warna merah.

Selain itu, pada dada bagian atas terdapat tato bertuliskan Stones atau Rolling Stones berukuran 7×3 cm dan di punggung sebelah kanan bergambar wanita bersayap yang sedang duduk berukuran 5×5 cm.

Polisi mengimbau kepada masyarakat yang mengenali ciri-ciri tersebut untuk menghubungi Command Center Polres Karawang di nomor 0859 7280 0212.

https://playv.kompas.com/9fce14858443147921c620/085c14943041642afea855_default/index?vid=344b1511320448bc85e509_cmsv

Sesosok jenazah ditemukan di ruas tol dalam kota Km. 13 Tomang, Jakarta Barat.

Jaga Natal dan Tahun Baru, Bandara Batam Siagakan Anjing Pelacak

Salah satu anjing pengendus Polda Kepri melakukan patroli di sekeliling Bandara Hang Nadim Batam

Salah satu anjing pengendus Polda Kepri melakukan patroli di sekeliling Bandara Hang Nadim Batam.

Berita terbaru – Pihak Bandara Hang Nadim di Batam, Kepualauan Riau (Kepri) terus berupaya menjaga keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Polda Kepri menyiagakan anjing pelacak untuk meminimalisir adanya teror bom dan peredaran narkoba.

Hal itu dituturkan oleh Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi, Minggu (24/12/2017) atau H-1 perayaan Natal di 2017.

Menurut dia, anjing pelacak yang disiagakan akan berpatroli setiap 30 menit sekali. Patroli anjing pelacak tersebut berada di sekitar bandara hingga parkir kendaraan roda dua dan roda empat.

“Patroli juga dilakukan sampai toilet pengunjung dan penumpang,” kata Didid.

asiadominoqq054C

Dia mengatakan, terkait perayaan Natal 2017, pihak Polda Kepri sudah melakukan pengamanan gereja sejak H-4. Sterilisasi gereja dilakukan secara bertahap.

“Kami utamakan gereja yang besar dan gereja yang banyak jamaatnya. Namun gereja lainnya juga tetap dilakukan pengamanan dan penjagaan,” ujarnya.

https://playv.kompas.com/9fce14858443147921c620/085c14943041642afea855_default/index?vid=7400149042562817b40368

Satnarkoba Polresta Barelang, Batam, membongkar komplotan jaringan internasional pengedar narkotika.

Penjual Jagung Rebus Keliling Ceritakan Kisah Hidupnya ke Dedy Mulyadi

Rusminah saat berbagi kisah hidupnya di panggung hiburan di Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi,  Kabupaten Subang,  Sabtu (23/12/2017). Kini ia bisa menjual jagung miliknya sendiri.
Rusminah saat berbagi kisah hidupnya di panggung hiburan di Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Sabtu (23/12/2017). Kini ia bisa menjual jagung miliknya sendiri.

Berita terbaru – Dalam panggung hiburan syukuran salah satu tokoh masyarakat Subang, Rahmat (59) pada Sabtu (23/12/2017), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta salah seorang warga secara acak untuk naik ke atas panggung.

Rusminah (52), seorang penjual jagung keliling, naik ke atas panggung dan menceritakan kisah hidupnya. Cerita Rusminah atau akrab disapa Mak Rus ini berhasil menciptakan suasana haru bagi warga Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang.

Kepada Dedi Mulyadi, Mak Rus mengisahkan getirnya kehidupannya. Dia harus menjajakan jagung rebus kepada warga sekitar dengan harga Rp 3.000 per jagung, dengan laba hanya Rp 500 per batang.

Ibu delapan anak itu terpaksa banting tulang memenuhi kebutuhan keluarga. Sebab, dua kali membangun biduk rumah tangga, dua kali pula bercerai karena suaminya tak memberikan nafkah yang cukup.

asiadominoqq054C

“Mak inget ka salaki, salaki kahiji kabur ka Indramayu, malah ninggalkeun budak genep. (Mak ingat ke suami, suami pertama kabur ke Indramayu, malah meninggalkan enam anak),” kenang Mak Rus, Sabtu (23/12/2017).

Sementara itu, suami kedua Mak Rus hanya memberikan uang sebesar Rp 10.000 per hari kepada Mak Rus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal, jumlah tersebut jauh dari cukup. Belakangan, suami keduanya itu juga menceraikannya.

Kondisi inilah yang membuat Mak Rus harus berjuang sendirian berjualan jagung rebus. namun bukan jagung rebus miliknya sendiri, akan tetapi, milik tuannya.

Meski berusaha keras, penghasilan janda itu hanya berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000 per hari.

Jagung rebus yang dia jual memiliki harga pokok Rp 2.500. Artinya, Mak Rus hanya mendapatkan keuntungan Rp 500 dari setiap jagung rebus yang terjual.

“Ya dicukup-cukupkan saja. Mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

Trenyuh dengan keadaan Mak Rus, Dedi memberikan bantuan moidal Rp 5 juta untuk membeli jagung sendiri.

“Mak ini jauh berkualitas hidupnya, karena tidak pernah mengeluh. Ia terus bekerja keras,” ungkap Dedi.

Dedi mengungkapkan, problem sejenis bukan saja dialami Mak Rus. Masyarakat pinggiran yang lain, menurut Dedi, juga merasakan problem yang sama. Padahal, keinginan mereka itu tidaklah muluk-muluk.

“Orang seperti Mak Rus ini hanya ingin rumahnya yang tidak layak diperbaiki. Orang seperti Mak Rus ini juga hanya ingin kalau sakit ada yang mengobati, dokternya datang ke rumah. Orang seperti Mak Rus ini juga hanya ingin beras yang mereka konsumsi itu layak, kelas premium,” tutupnya.

https://playv.kompas.com/9fce14858443147921c620/085c14943041642afea855_default/index?vid=6da81514003773a18fa914_cmsv

Peta politik pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat berubah setelah Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kami

Terjebak Macet, Anies Batal Kunjungi Gereja Bukit Moria

Gereja Bukit Moria di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/12/2017).
Gereja Bukit Moria di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/12/2017).

Berita terbaru – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan batal mengunjungi Gereja Bukit Moria, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/12/2017) malam.

Anies disebut terjebak macet, sehingga tak sempat mengunjungi gereja tersebut. Berdasarkan agenda yang dikeluarkan Humas Pemprov DKI Jakarta, Anies dijadwalkan tiba di gereja itu pukul 18.00 WIB.

Namun, hingga pukul 19.15 WIB, Anies tak kunjung tiba. Akhirnya, Anies diwakili oleh pejabat Pemprov DKI Jakarta beserta anggota Forkopimda meninjau gereja yang terletak di Jalan Soepomo itu.

“Izinkan kami sampaikan permohonan maaf, Pak Gubernur yang sedianya akan hadir untuk merayakan (Natal). Namun, pada saat bersamaan beliau terhambat kondisi lalu lintas di jalan tol, sehingga beliau menyesal tidak bisa bergabung,” ujar Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI Jakarta Catur Laswanto dalam sambutannya, di Gereja Bukit Moria.

asiadominoqq054C

Berdasarkan agenda yang dipublikasikan Pemprov DKI Jakarta, Anies selanjutnya akan meninjau Gereja Antonius di Bidara Cina, Gereja Immanuel, dan terakhir ke Gereja Katedral.

Belum dapat dipastikan Anies akan mengunjungi gereja-gereja tersebut atau tidak.

“(Anies) masih dalam perjalanan, nanti akan gabung di gereja besar. Kemungkinan gabung di (gereja) Immanuel, lalu Katedral,” kata Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta, Mawardi saat dikonfirmasi.

https://playv.kompas.com/9fce14858443147921c620/085c14943041642afea855_default/index?vid=c5b915141186681e938680_cmsv

Perayaan natal di Gereja Katedral Jakarta diwarnai dengan tema dekorasi bernuansa kebhinekaan.

Kesulitan Dana, Kebun Binatang di Gaza Jual Tiga Anak Singa

Tiga ekor anak singa yang lahir pada November lalu di kebun binatang swasta di Gaza dijual pemiliknya karena kekurangan biaya.
Tiga ekor anak singa yang lahir pada November lalu di kebun binatang swasta di Gaza dijual pemiliknya karena kekurangan biaya.(Saib Khatib / AFP)

Berita terbaru Sebuah kebun binatang swasta yang berlokasi di Jalur Gaza terpaksa menjual tiga ekor anak singa yang baru saja dilahirkan karena terkendala masalah biaya.

Pemilik sekaligus pengelola kebun binatang, Mohammad Ahmad Jumaa mengiklankan tiga ekor anak singa tersebut di media sosial.

Dia membuka harga untuk masing-masing anak singanya 3.000 dinar Yordania atau setara 5.000 dolar AS (sekitar Rp 67 juta).

“Situasi ekonomi semakin buruk dan sulit menemukan makanan maupun air untuk hewan-hewan ini. Saya terpaksa menjual tiga ekor anak singa yang baru lahir sebulan lalu,” kata Jumaa dikutip dari Times of Israel, Minggu (24/12/2017).

asiadominoqq054C

Dia menamai anak-anak singa tersebut Paletina, Al-Quds (sebutan Yerusalem dalam bahasa Arab), dan Erdogan.

Setelah mengiklankan tiga anak singanya di Facebook, Jumaa mengaku sudah ada sejumlah pihak yang menghubungi. Namun hingga kini belum ada yang sepakat membelinya.

Jumaa mengatakan, dirinya akan mempergunakan uang hasil penjualan anak singa itu untuk membiayai singa lainnya yang ada di kebun binatangnya. Dikatakannya, masih ada tiga ekor singa betina dan dua singa jantang yang harus diberi makan.

Kebun binatang swasta milik Jumaa berada di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir. Kebun binatang tersebut sudah berdiri selama 23 tahun dan untuk biaya operasional setiap bulannya membutuhkan sekitar 345 dolar AS (Rp 4,6 juta).

Pada 2016 lalu, sejumlah hewan telah dipindahkan dari kebun binatang di Gaza karena kondisinya yang menyedihkan.

Seekor harimau, dua kura-kura, dua burung rajawali, dua landak, seekor emu, pelikan dan rusa yang dipindahkan ke rumah baru mereka di Afrika Selatan, Yordania atau Israel.

Selain itu, banyak hewan di kebun binatang di kawasan sengketa dan perang itu, yang akhirnya mati karena tidak dirawat dengan baik karena pemiliknya yang kehabisan dana.