Bertemu Mendagri Australia, Wiranto Jalin Kerja Sama Bidang Hukum

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkumham) Wiranto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Craig Dutton di Brisbane, Australia, Sabtu (25/11/2017).

Dalam pertemuan itu, Wiranto menyampaikan keinginan pemerintah RI memperoleh informasi dan gambaran lebih jelas terkait struktur Pemerintahan tingkat federal di Australia, menyusul dengan dibentuknya Kementerian dalam Negeri Australia.

“Dengan reorganisasi ini, maka isu-isu keamanan yang selama ini berada di Kejaksaan Agung akan berpindah ke Kementerian Dalam Negeri,” ujar Wiranto dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

“Pertemuan ini juga menegaskan komitmen Indonesia mempererat kerja sama hukum dan keamanan dengan Australia, baik bilateral maupun tataran global,” lanjut Wiranto

Wiranto juga menyampaikan keinginan Indonesia agar Australia terlibat aktif dalam forum monitoring implementasi sanksi DK-BB terkait ancaman teroris ISIS di Asia tenggara.

Wiranto berharap, ke depan kedua negara dapat semakin bekerja sama di bidang counter-terrorism, baik dari kerja sama antarpenegak hukum dan kerja sama dalam mengenbangkan sikap moderat dan toleran.

asia-domino

Jalin Kerja Sama Bidang Hukum

“Kami berharap agar kerja sama di bidang hukum dan keamanan yang selama ini telah dijalin dengan Jaksa Agung George Brandis dapat terus dilanjutkan melalui penyelenggaraan Ministerial Council Meeting on Law and Security (MCM) dan penyelenggaraan Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT),” kata Wiranto.

Hadir dalam pertemuan itu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Deputi Bidang Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam Lutfi Rauf, Deputi Kerja sama Internasional BNPT, Dirjen Aspasaf Kemenlu, dan DCM KBRI Canberra Derry Aman.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Warga Antusias Lihat Kirab Kahiyang-Bobby, Sampai Rela Sewa Bus

022089100_1511601252-bobby_dan_khiyang_memakai_baju_adat_mandaylingdengan_hias_kepala__11_.jpg

Medan – Masyarakat begitu antusias menyaksikan prosesi kirab dalam resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution. Pantauan Liputan6.com, Kawasan Ring Road Medan yang menjadi rute kirab sudah dipadati warga.

Mereka datang dari sejumlah wilayah. Beberapa warga bahkan rela berangkat sejak subuh dari rumahnya. Emil (40), misalnya, yang datang bersama keluarga besar.

“Takut jalanan akan ditutup,” ia menjelaskan alasannya, Minggu (26/11/2017).

Emil berharap, Jokowi sempat turun dan menemui warga. Ia ingin berterima kasih karena acara Kahiyang Ayu-Bobby Nasution memberi perubahan di Medan. Jalan-jalan banyak yang diperbaiki.

Lain lagi dengan Winarsih (56). Ia bersama warga Polonia sampai menyewa satu unit bus untuk datang ke lokasi rute kirab.

Tujuannya hanya ingin melihat langsung wajah Jokowi. Sama halnya dengan Emil, ia berharap, Jokowi turun dari kereta kencana dan bersalaman dengan warga.

“Sekalian mau bilang, tolong orang-orang miskin lebih diperhatikan lagi,” ujar perempuan yang sehari-hari bekerja serabutan, sambil menunggu kirab Kahiyang-Bobby lewat.

asia-domino

Kirab Kereta Kencana Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Kirab Kahiyang-Bobby terdiri dari 8 kereta kencana dan 17 andong sepanjang 700 meter. Dimulai dari Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, Presiden Jokowi beserta istri, Iriana Jokowi, ibu dan paman Bobby Nasution, dilanjutkan dengan Gibran Rakabuming beserta istri, Selvy Ananda.

Kirab kereta kencana ini disusul dengan 40 wanita dari TNI dan Polri yang berpakaian adat Sumatera Utara, diikuti kendaraan pembawa alat musik Mandailing. Tidak lupa dengan andong, kendaraan pemusik Melayu, becak motor, dan rangkaian seni di belakangnya.

AirNAv: Ruang Udara Bali Masih Aman untuk Penerbangan‎

Kuta – Aktivitas Gunung Agung meningkat beberapa hari ini. Setidaknya terjadi lima kali letusan ditandai keluarnya lava dan abu vulkanik yang membubung setinggi tiga kilometer.

Namun, lalu lintas penerbangan di Bali belum terganggu. General Manager AirNav Ngurah Rai Eko Setiawan menegaskan, penerbangan masih normal.

Belum ada rencana melakukan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akibat letusan Gunung Agung.

Eko menjelaskan, indikator yang jadi acuan penutupan bandara belum terpenuhi. Setidaknya ada tiga alasan yang menjadi pertimbangan menutup aktivitas bandara.

“Pertama, d‎asar penutupan bandara adalah ada keretakan di landasannya sehingga tidak dipakai. Itu bisa terjadi misalnya karena gempa bumi,” ujarnya, Minggu 26 November 2017.

Kedua, berkaitan dengan letusan gunung api kemudian ditemukan abu vulkanik di bandara dan sekitarnya. Ketiga, bila area pendekatan pesawat atau area keberangkatan tertutup abu.

“Jadi yang pertama dan kedua tidak terjadi. Tapi (alasan) ketiga, hal itu bisa terjadi. Di poin satu dan dua tidak terjadi, tapi bandaranya tertutup abu vulkanik. Nah ketiga hal itu yang menjadi konsen kami,” tambahnya.

Alasan itu yang membuat AirNav memutuskan operasional penerbangan masih aman. Terlebih, informasi dari BMKG menunjukan arah hembusan angin yang membawa abu vulkanik tidak mengarah ke Bandara Ngurah Rai.

“Secara mudahnya kami di atas ada ruang udara yang terdampak setelah diperhitungkan akan di floating, di-steril dan pesawat tidak akan memasuki arah tersebut,” paparnya.

Pesawat yang masuk wilayah udara Bali, kata Eko, bisa menghindari daerah terdampak letusan Gunung  Agung sesuai SOP yang ada. Terkait dengan maskapai yang mengambil kebijakan untuk membatalkan keberangkatan, itu adalah kebijakan masing-masing.‎

asia-domino

Siaga 24 Jam

Sementara itu, Menpar Arief Yahya meminta Tim Bali Tourism Hospitality (istilah lain dari Tim Crisis Center) untuk selalu bersiaga 24 jam penuh. Berbagai skenario-pun telah disiapkan untuk memastikan aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan dapat terjamin.

“Kita tidak pernah berharap terjadi bencana, tetapi kita harus siap dengan semua skenarionya,” kata Arief Yahya.

Sementara itu Ketua Tim Bali Tourism Hospitality yang juga Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yiniarta Putra menyatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario terkait aktivitas Gunung Agung, termasuk pendampingan dan pelayanan jika memang terjadi bencana Gunung Agung, termasuk jika penerbangan di Bandara Ngurah Rai terganggu.

Hasil pantauan Tim-nya aktivitas pariwisata di Bali malam ini berjalan normal dan tidak ada kesan kepanikan dan kekhawatiran yang berlebihan dari wisatawan.

“Kami siap untuk membantu wisatawan khususnya yang terdampak Gunung Agung, agar tetap menikmati aktivitas pariwisata di Bali secara aman dan nyaman,” jelas Yuniartha.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Ada Warna Merah Menyala di Puncak Gunung Agung, Lava?

088322200_1511524665-IMG-20171124-WA0042.jpg

Bali – Warna merah menyala terpantau di puncak kawah Gunung Agung. Diduga warna merah menyala yang terlihat pada pukul 23.00 Wita itu adalah lava.

‎Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika ‎membenarkan adanya warna merah menyala di puncak Gunung Agung yang informasinya ia dapatkan melalui foto dari warga.

“Semoga tidak hoax foto ini,” kata Gede saat dihubungi, Sabtu (25/11/2017).

Ia belum berani memastikan apakah warna merah menyala di puncak Gunung Agung itu lava atau bukan. Kemungkinan, bisa saja hal itu lava yang dimuntahkan oleh gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

Saat ini, Gede mengaku masih menganalisis hal tersebut.‎ “Ya sementara kita masih analisis. Ini kami dapat foto yang cukup bagus dari warga. Kami masih analisis. Bisa saja itu lava. Nanti kami rilis hasilnya ya, kami analisis dulu,” katanya.‎‎‎

asia-domino

Sore tadi pukul 17.20 Wita Gunung Agung meletus. Letusan disertai kepulan asap setinggi 1,5 kilometer. Abu vulkanik pun dimuntahkan gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

Beberapa jam berselang tepatnya pukul 19.00 Wita Gunung Agung kembali meletus.

Foto Diduga Lava Gunung Agung

Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho‏ dalam akun twitternya mengunggah foto kondisi terkini Gunung Agung. Dalam foto itu terlihat ada pancaran merah di puncak Gunung Agung.

Terlihat nyala api atau bara di puncak Gunung Agung pada 25/11/2017 pukul 23 WITA. Asap kelabu hitam masih terus keluar dari kawah. Tim PVMBG masih terus menganalisis dan memantau intensif erupsi Gunung Agung,” tulis @Sutopo_BNPB.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Gunung Agung Meletus Lagi Malam Ini

076821000_1511357719-20171122_181406.jpgGunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus mengeluarkan asap kelabu tebal setinggi 700 meter sejak Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Bali – Gunung Agung kembali menunjukkan aktivitasnya. Gunung setinggi 3.142 mdpl itu kembali meletus sekitar pukul 19.00 Wita.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika membenarkan perihal letusan ketiga tersebut.

“Meletus lagi tadi pukul 19.00 Wita. Yang pertama itu kan sore tadi. Malam ini meletus lagi,” ujar Gede saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/11/2017).

Hanya saja, Gede menjelaskan, jika letusan ketiga tak terpantau secara visual oleh karena Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu tertutup kabut. “Secara visual letusan tidak terlihat karena tertutup kabut. Tapi dari alat-alat di pos pengamatan terpantau letusan itu,” ujarnya.

Dengan begitu, sudah tiga kali Gunung Agung mengalami letusan. Letusan pertama terjadi pada Selasa 21 November pukul 17.05 Wita disertai kepulan asap setinggi 700 meter dan lontaran abu. Letusan kedua dan ketiga terjadi hari ini, Sabtu (25/11/2017) pukul 17.20 Wita dan pukul 19.00 Wita.

Saksikan video pilihan di bawah ini: